Langsung ke konten utama

Reviu Investasi Bizhare - Studi Kasus Alfamidi Boulevard & Portofolio Harjoko per September 2021

Salam sukses masyarakat Indonesia. Perlu penulis kabarkan kepada seluruh pembaca dan investor,bahwasanya di bulan September yang Ceria ini, di bulan penuh berkah, puja dan puji syukur persembahkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa. Keberhasilan demi keberhasilan, secara pelan namun pasti, telah penulis raih dalam berinvestasi di Bizhare Mumpung sedang ada program refferal, apabila ada pembaca yang tertarik menggunakan kode refferal penulis, yaitu DHN72YJGKeuntungan menggunakan kode itu, yaitu cashback 50% layanan biaya saat investasi pertama pembaca.

sumber: https://www.media.bizhare.id/post/fitur-undang-teman

Perkembangan portofolio penulis naik dengan pesat, didukung dengan adanya penambahan beberapa lini bisnis dan hasil pembagian dividen tunai. Secara umum lini bisnis yang dimiliki penulis per 15 September 2021, sebagai berikut.


Karena pada bulan September 2021 banyak bertebaran promo-promo dari Bizhare dan ada beberapa penerbit baru bermunculan, seperti biasanya penulis adalah orang lemah yang mudah tergoda dengan diskon dan promo-promo itu. Walhasil penulis berfoya-foya mengeluarkan uang yang banyak dari kantong pribadi penulis. Pada akhirnya, lini penerbit bisnis per 26 September 2021 sebagai berikut.


Untuk rincian return investasi berupa dividen yang diperoleh s.d 26 September 2021 sebagai berikut.


Berdasarkan gambar tersebut, terlihat jika Portofolio penulis s.d 26 September 2021 mengalami perubahan signifikan dengan adanya penambahan beberapa lini bisnis penting, yaitu 3 minimarket yang terdiri dari Alfamidi KH. Mas Masyur Surabaya, Alfamart Bunut Riau, dan Alfamidi Boulevard Grand Residence. Bisnis kuliner ada Sour Sally Central Park & Living World, Ramu Jaksel, dan Black Canyon km 754. Terakhir, ada dua bisnis unik milik petani di Surakarta dan eksportir ikan yang bernama BLA Timika.

Khusus untuk pembelian Alfamidi Boulevard Grand Residence Bekasi dilakukan menggunakan seluruh dividen yang diperoleh dari Alfamart Suralaga Mataram sebesar Rp396.302,00 yang diinvestasikan ulang dengan menambah modal Rp153.723, sehingga terkumpul Rp550.025 yang dipergunakan untuk membeli Alfamidi Boulevard Grand Residence. Prinsip pembelian ini serupa dengan DRIP (Dividen Reinvestmen Plan) yang sering dipergunakan investor di Amerika. Sedangkan untuk penerbit lainnya, terpaksa penulis mengkorek-korek dari sisa uang belanjaan istri.

Pada bulan ini, penulis memiliki saldo di Sistem Bizhare sebesar Rp60 ribuan yang diperoleh dari pengembalian uang dari bisnis ayam goreng Lets Go Chicken sebesar Rp50 ribuan dan dividen tunai Sour Sally Green Sedayu sebesar Rp10 ribuan. Sangat disayangkan penerbit Lets Go Chicken tidak berminat menggunakan dana minimum yang terkumpul yang seharusnya cukup saja untuk membeli satu outlet. Penulis sendiri tergila-gila dengan ayam goreng tepung dan belum pernah membeli ayam goreng Lets go Chicken. Penulis lebih senang dengan rasa ayam goreng Yummy Chicken Point Coffee, karena ada promo Rp11.999 (paket nasi dan paha atas) dan Rp9.900 (paket nasi dan paha bawah).

Alasan pembelian minimarket Alfamidi KH. Mas Mansyur sudah penulis kupas di tulisan iniSedangkan untuk bisnis Alfamart Bunut Riau, Lets go Chicken, dan Eksportir BLA Timika dilakukan karena adanya hujan promo September Bizhare 9.9 yang memberlakukan pembelian minimal Rp50 ribu hanya pada tanggal 8 September 2021. 

sumber: https://www.media.bizhare.id/post/siap-siap-diguyur-hujan-promo-9-9

Sebagaimana telah pembaca ketahui, penulis bagian dari perkumpulan investor kantong cekak, tentunya kesempatan baik ini tidak akan disia siakan. Walhasil, penulis langsung sumringah dan segera saja pada hari itu, memborong semua saham yang listing di Bizhare pada waktu itu, mulai dari Alfamart Bunut Riau, Lets go Chicken, dan Eksportir BLA Timika, semuanya cukup 50 ribu saja atau 1 lembar.

Yang lebih fantastis lagi, masih di Bulan September 2021 ini, penulis mendapat promo lagi, berupa flash sale Bizhare dalam rangka Bizhare Conference apa gitu... Penulis sendiri tidak paham dan hanya sanggup mendengarkan Konferensi itu selama kira-kira 10 menitan saja dan seperti biasa langsung keluar dari zoom karena merasa tidak sanggup mencerna perkataan para panelist di acara itu. 

Sumber : Bizhare

Jujur saja, penulis hanya tertarik dengan acara flash sale-nya saja. Pada hari itu, penulis sukses memborong dua penerbit, yaitu 4 lembar saham Alfamidi Grand Boulevard dan 2 lembar Ramu Jaksel. Berhubung masih ada sisa uang belanjaan, maka penulis membeli dengan harga normal sebanyak 1 lembar Sour Sally Central Park dan 2 lembar saham Komunitas tani 2 Surakarta. Total jenderal, pada acara hari itu 25 September 2021, penulis berhasil menghemat uang sebesar Rp87 ribuan. Alasan penulis menambah investasi pada Alfamidi Boulevard Grand Residence dijelaskan pada bagian studi kasus di bawah ini.

Studi Kasus Analisis Investasi Alfamidi Boulevard Grand Residence Bekasi

Bagian ini membahas berbagai alasan yang mendasari penulis membeli Alfamidi Boulevard Grand Residence Bekasi dengan penjelasan sebagai berikut. Sebagai gambaran umum, lokasi Alfamidi diapit dua kluster besar perumahan penduduk di Senopati dan di Antasari. Gambar lokasi dapat di lihat di bawah.

sumber: google maps

Berdasarkan prospektus yang masih sulit dicerna penulis. Penampakan lokasi Alfamidi kemungkinan akan dibangun di sebelah kiri gambar di bawah  di samping gerbang Cluster Antasari (yang ada tanda lingkarannya). Kondisi saat ini masih berupa lahan rerumputan kosong yang lumayan luas di prapatan kompleks itu.

sumber: google maps

Penulis sudah muak dengan jargon lokasi-lokasi-lokasi yang diperbincangkan seru oleh Evelina Setiawan dan Mama Feni Rose yang menyaru sebagai marketing Agung Podomoro Grup. Penulis ingin mempergunakan teknik baru, yaitu pemahaman psikologis untuk mengetahui pola belanja umat manusia yang dijelaskan sebagai berikut.

Menurut penelitian oleh Alfamidi sendiri, rumah tangga sekarang cenderung mengalami pola perubahan belanja dari sebelumnya bulanan menjadi mingguan. Celah ini berusaha diisi oleh Alfamidi yang menyasar kebutuhan mingguan rumah tangga sebagaimana dikutip dari situs alfamidi-nya lansung di sini. Untuk kebutuhan harian, orang cenderung membeli di minimarket seperti indomaret atau alfamart. 

Alfamidi ini terletak di depan gerbang cluster Antasari dan di dekatnya ada cluster Senopati. Cluster Antasari adalah kompleks perumahan rakyat yang sebagian besar berisi type 45 dengan cicilan 6 juta per bulan, artinya harga rumah itu kira-kira setengah milyar. 
sumber dari https://grandresidencecity.com

Sedangkan cluster Senopati adalah kompleks yang lebih elite karena memiliki type Grand Mansion 54 dengan cicilan Rp 7 juta per bulan, kira-kira penulis prediksi harga rumahnya sekitar 600 jutaan s.d 1 miliar. 

sumber dari https://grandresidencecity.com

Melihat mahalnya harga rumah di perumahan tersebut. Penulis meyakini orang yang tinggal di daerah situ adalah sejenis pekerja berkerah biru di perusahaan swasta level menengah dengan gaji dua atau tiga kali lipat UMR, pengusaha muda yang sedang mengembangkan bisnis, pasangan pengantin baru yang baru mulai meniti karir, seorang youtuber kurang terkenal dengan subscriber masih 50ribuan, atau PNS Kementerian golongan III yang masih banyak hutang cicilan KPR/mobil, dan sejenisnya yang mirip-mirip. Tipe-tipe manusia tersebut banyak menghabiskan waktunya di jalanan ibukota, memikirkan perkembangan usaha, sibuk mencari konten dan menulis status di medos. Oleh karena itu, tidak akan menyempatkan diri berbelanja ke pasar tradisional untuk membeli bahan makanan segar dan murah seperti telor, ayam, daging, sayur atau makanan beku. Mereka memiliki banyak keterbatasan dalam hal uang yang dimiliki (karena sudah habis membayar cicilan hutang), tenaga, dan waktu yang sudah terforsir tidak bersisa. 

Sehinga, hanya tersisa pilihan logis dan praktis untuk belanja mingguan di Alfamidi terdekat, yaitu Alfamidi Boulevard Grand Residence Bekasi yang berada di ujung jalan kompleks. Gampangnya, penduduk di wilayah Antasari tinggal ngesot saja sudah sampai di Alfamidi. Lalu, rakyat Senopati juga hanya berjarak  beberapa tombak saja atau kira-kira 2 menit naik kendaraan untuk sampai di Alfamidi, bahkan lebih dekat lagi kira-kira sepelemparan batu jika lewat gerbang sekitar Raka Fresh Food (lingkaran hitam) sebagaimana gambar berikut. 
sumber: google maps

Dengan banyaknya umat manusia dari kedua cluster tersebut yang terpaksa berbelanja di Alfamidi, diyakini return investasi akan meningkat. Sayangnya, terjadi anomali pada bisnis minimarket yang sebelumnya terserap, ludes hanya dalam tempo sekejapan mata. Alfamidi ini masih belum laku, data menunjukkan sampai saat tulisan ini dibuat, yaitu 16 September 2021, investasi Alfamidi ini baru terkumpul sebesar 47% saja dengan menyisakan batas waktu sebanyak 25 hari sebagaimana gambar di bawah.

sumber: beranda https://www.bizhare.id

Menurut penulis, Alfamidi ini adalah pilihan terbaik bagi investor yang menginginkan tingkat risiko rendah dan return tinggi. Alfamidi jauh lebih baik dibandingkan investasi lain yang ditawarkan Bizhare pada waktu yang sama seperti yaitu komunitas Petani Surakarta, Ramu milik artis, Black Canyon Coffee di rest area toll, BLA eksportir perikanan dari Timika. Bahkan Alfamidi ini juga lebih baik daripada Alfamart Bunut Riau yang sudah habis masa kampanye di Bulan September 2021. Pembahasan atas studi kasus Alfamart Bunut Riau dapat pembaca analisis di sini.

Simpulan dan Saran

Simpulan yang dapat diambil dari tulisan ini, yaitu pertama, investasi penulis di Bizhare masih terus berkembang. Sayangnya, perkembangan return yang diterima masih belum memuaskan hasrat dan hawa nafsu duniawi. Hal itu dikarenakan banyaknya bisnis UMKM yang rugi, khususnya yang bergerak di bidang tata boga. Kedua, Investasi Alfamidi Boulevard Grand Residence Bekasi adalah pilihan paling logis bagi investor yang menginginkan risiko rendah dengan return tinggi pada bulan ini (per 16 September 2021).

Saran kepada pembaca agar ikut mendoakan bisnis UMKM yang dimiliki penulis agar tidak rugi dan segera menghasilkan keuntungan agar dapat dinikmat secara pribadi oleh penulis. Saran kedua, agar pembaca ikut tergerak nuraninya untuk mendukung kelangsungan UMKM Indonesia dengan membeli saham Alfamidi Boulevard Grand Residence Bekasi yang waktu kampanyenya tidak lama lagi. Penulis berharap investasi ini tidak dibatalkan Bizhare karena tidak tercapai minimum pendanaan.

Demikan tulisan ini bertujuan sebagai acuan bagi investor serta memberikan kritik dan saran bagi berbagai pihak. Penulis akan mencoba secara rutin mengupdate tulisan ini jika terdapat perubahan dan perkembangan informasi dan data terkait portofolio saham ini.

Tulisan ini adalah pandangan pribadi penulis bukan merupakan pendapat organisasi/institusi. Perlu pembaca ketahui Disclaimer dalam tulisan ini adalah penulis tidak bertanggung jawab atas pilihan penyelenggara urun dana dan saham pilihan pembaca. Semua keuntungan dan kerugian daripada transaksi yang dilakukan adalah tanggung jawab jari-jari pembaca sekalian. Penulis hanya ingin memberikan pengalaman dari sudut pandang penulis saja, agar dapat direnungkan dan dimaknai dengan bijak. Terima kasih.

Komentar

Artikel Populer Lainnya

Pengalaman Review Investasi TokoCrypto - Portofolio Harjoko per September 2021

Reviu Investasi Saham di Amerika dengan Gotrade - Portofolio Harjoko per September 2021

Pengalaman Investasi LandX - Bedah Porto Andika Sutoro Putra & Portofolio Harjoko per September 2021

Apakah Tokocrypto Illegal di Indonesia? Apa Kelebihan dan Kelemahan Tokocrypto?

Reviu Investasi Saham Luar Negeri dengan Etoro - Portofolio Harjoko per September 2021

Strategi Sukses Investasi Saham - Bedah Portofolio Yudha Keling & Portofolio IDX Harjoko per Agustus 2021

Cuan Maksimal dengan Investasi di Bizhare - Pengalaman Investor Receh & Studi Kasus Alfamidi KH Mas Mansyur Surabaya